Jadwal Rapid Massal untuk Guru
Pagi ini semua guru dan pegawai di MI Ma'arif Klangon pergi ke Puskesmas Kalibawang.
Pada jadwal mulai 09.30 sampai 10. 00 Wib untuk mengikuti Rapid tes.
Tapi pada kenyataanya lebih dari lima belas orang yang masih antri menunggu giliran di panggil.
Ruangan dibagi menjadi dua tempat untuk mengurangi kerumunan. Setelah dirapid mereka yang ikut Rapid tidak boleh pulang terlebih dahulu, mereka harus menunggu hasinya kurang lebih lima belas menit.
Pada saat menunggu hasil Rapid , hampir semua orang mempunyai perasaan yang sama.
Rasa dag Dig dug terutama saya, karena hal ini merupakan yang pertama bagi saya.
Program yang dilakukan untuk semua guru kabupaten Kulon Progo, khususnya wilayah kalibawang yang terjadwal mulai sampai hari Sabtu.Program ini dilakukan karena untu menyongsong pembelajaran tatap muka pada awal tahun pelajaran Baru.
Lega rasanya hatiku, padahal waktu diambil darahnya tanganku agak gemetar, sampai ada petugasnya sambil tersenyum bertanya, "gemetar ya Bu, "?.
Aku jawab" ya..mbk biasanya kalau saya cemas dan galau badan menjadi dingin" jawabku dengan tersenyum pula.
Semua teman guru sudah tahu klau saya agak cemas atau terburu- buru biasanya tangan menjadi dingin dan gemetar.
Saya bukan takut dengan jarumnya yang dipakai untuk mengambil darah, karena rasanya juga tidak sakit". Saya hanya was-was hasilnya. Apalagi sebelum giliran saya dipanggil ada teman yang dipanggil hasilnya Reaktif. Hatiku semakin galau, ditengah kegalauanku aku menarik nafas dan dalam hatiku selalu berdo'a dan membaca sholawat dan istighfar. Itu salah satu alternatif cara yang aku pakai untuk menenangkan hati. Akhirnya tibalah giliran saya, Petugas puskesmas memanggil saya, saya melangkah maju dan duduk didepan petugas tersebut. Bu hasilnya bagus, Non Reaktif, ibu tetap menjaga Prokes ya" . Sambil menerima hasil yang diberikan petugas Puskesmas, langsung lesan ini berkata " Alhamdulillah, terimkasih Pak".
Lega rasanya Alhamdulillah ya Allah, aku diberi kesehatan yang merupakan salah satu Rizki dan memang tak ternilai harganya.
Sebelum aku pulang aku menghampiri temanku, sedikit memberi motivasi pada temanku yang Reakti. Bu, selama belum di sweeb Ibu mengkomsumsi makan bawang dan madu, karena orang Reaktif belum tentu Positif, mungkin karena njngan kecapaian.
Dalam hati saya merasa prihatin dan kasihan terhadapnya. Dua bulan yang lalu mertua dan suaminya meninggal dalam waktu yang bersamaan, kini dia harus mendengar bahwa dia Reaktif. Ya.Allah semoga Engkau memberi kekuatan batin padanya. Aamin.
Dari sebelas tenaga kependidikan ditempattku sembilan orang Non Reaktif dan 2 Reaktif.Alhamdulillah saya termasukhasilnya NR atau Non Reaktif.
Semoga dengan adanya pengalaman ini menambah kita untuk tetap bersyukur dan selalu menjaga Prokes.
Komentar
Posting Komentar