Suriyatun Blog

Keimanan seseorang kadang naik kadang turun, bagaikan gelombang air laut yang kadang pasang dan surut. Disaat iman kita bertambah ada seseorang yang bertanya dalam hati bahkan sampai keluar suara dan ditanyakan pada seseorang yang dirasa dekat dan bisa dipercaya. Begitulah kisah siang ini, ada seorang anak yang menanyakan kepada ibunya karena perubahan kakaknya. Diwaktu duduk berdua santai diruang keluarga , anak sedang BDR dan Ibupun WFH karena sekarang sakarang pondemi covid. Sambil mendampingi belajar tiba-tiba anak bertanya kepada sang bunda, Bu hari in yang puasa siapa?" Ibu menjawab, " InsyaAllah bapak, Ibu dan kakak, mbak?", kenapa saya tidak diajak puasa , bu dan ini puasa apa?". Ini puasa sunah dibulan Muharram, syukur klau bisa puasanya sampai hari sabtu tgl 29 Agustus tepatnya 10 muharram.. Kembali sang adik bertanya," Bu.,kenapa ya kakak akhir -akhir ini bicaranya baik, mengucapkan istighfa, berbuat salah sedikit langsung minta maaf dan ke

Hari ulang tahun merupakan hari yang istimewa bagi siapa saja, begitupun bangsa Indonesia. Dalam rangka menyongsong hari ulang ulang tahun Republik Indonesia yang ke-75 sebuah sekolah yang terletak di pelosok desa dan di kelilingi oleh bukit menoreh terhempas sebuah harapan. Sebuah impian seorang guru yang berusaha tetap gigih untuk melakukan pembelajaran dengan jaring diera belajar merdeka di tengah pondemi Covid -19.  Sudah cukup lama keadaan ini terjadi dan sekang mulai merebak ke semua pelosok termasuk daerah kami yang pada dasarnya di zona hijau  justru kemudian berubah menjadi zona kuning.      Kami berusaha dengan pembelajaran daring dengan menggunakan media yang sangat sederhana mengingat daerah kami yang sulit dengan jaringan internet dan siswa siswi yang masih lemah dalam penggunaan tekhnologi. Salah satu cara dengan menggunakan WhastApp  sebagai langkah untuk pembelajaran tersebut.       Awalanya kami mulai berputus asa, tetapi kebetulan kami mengikuti group blogger Belajar

Hari ulang tahun merupakan hari yang istimewa bagi siapa saja, begitupun bangsa Indonesia. Dalam rangka menyongsong hari ulang ulang tahun Republik Indonesia yang ke-75 sebuah sekolah yang terletak di pelosok desa dan di kelilingi oleh bukit menoreh terhempas sebuah harapan. Sebuah impian seorang guru yang berusaha tetap gigih untuk melakukan pembelajaran dengan jaring diera belajar merdeka di tengah pondemi Covid -19. Sudah cukup lama keadaan ini terjadi dan sekang mulai merebak ke semua pelosok termasuk daerah kami yang pada dasarnya di zona hijau justru kemudian berubah menjadi zona kuning. Kami berusaha dengan pembelajaran daring dengan menggunakan media yang sangat sederhana mengingat daerah kami yang sulit dengan jaringan internet dan siswa siswi yang masih lemah dalam penggunaan tekhnologi. Salah satu cara dengan menggunakan WhastApp sebagai langkah untuk pembelajaran tersebut, karena dengan menggunakan aplikasi lain seperti youtube, video tidak memungkinkan . Siswa s

Bissmillah dengan menulis di bloger ini semga bisa mengawali untuk menulis di blog selanjutnya. Perasaan senang bisa menulis sebagai rasa  syukur sehinnga bisa mengungkapkan kegiatan yang di alami. Terimakasih bapak Brian yang telah menuntun kami dan memberi ilmu pada kami. Kadang untuk membagi waktu yang agak kesulitan.Sehingga tulisan hanya ada di lembaran" kertas yang tidak di bukukan dan berserakan karena menulisnyapun disambi  dengan momong anak - anak 😊 Semoga ilmu yang dari belajar menulis di blog ini bermanfaat sampai kedepannya menghasilkan buku Solo.Aamiin.

Alhamdulillah saya bersyukur sekali bisa mengikuti materi ibu kanjeng walau dgn tertatih tatih karena sinyal yang kurang bersahabat dan untuk membuka vidio dan you tube harus menunggu  keesokan harinya apabila sampai di Madrasah yang kebetulan di sana menggunakan wifi.  Walau agak terlambat menulis resum  semoga dimaafkan dari pada tidak sama sekali. Ini merupakan awal saya menulis yang saya kirim lewat blog   Saya sangat salut dengan ibu kanjeng yang begitu gigih dalam menuntut ilmu . Mengingatkan saya pada waktu Menempuh S1 karena  sebuah tuntutan saya akhirnya melanjutkan S.1. dengan berbadan dua.untuk anak yang kedua Kebetulan pada waktu CPNS saya menggunakan D2  dan prajabatan pada waktu anak pertama Balita yang harus ditinggal dirumah selama Seminggu  Sekarang saya semakin  mantap untuk bertekat menulis. Dengan motivasi Ibu Ksnjeng. Bismillah semoga di mudahkan Allah. Sambil menimbaa ilmu dari penulis senior yang ad di grop menulis gelombang 15. Sekali lagi saya ucapkan terimakas

Alhamdulillah bisa membuat semoga bermanfaat.Aamiin.